Lala Komalawati

Bandung Barat, detikline.com - Kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat yang menelan 1.315 korban pelajar, mendapat sorotan tajam dari aktivis perempuan dan pemerhati anak, Lala Komalawati

Ia menilai kasus ini bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan menunjukkan lemahnya pengawasan negara terhadap hak dasar anak untuk memperoleh makanan yang aman dan sehat.

“Lebih dari seribu siswa keracunan, sebagian besar anak-anak sekolah. Ini alarm serius. Program MBG seharusnya menjadi solusi gizi, bukan malah menjadi ancaman bagi kesehatan anak,” tegas Lala, dalam keterangan tertulis. Kamis (25/9/2025).

Lala Komalawati dikenal sebagai aktivis yang konsisten memperjuangkan isu perempuan dan anak. Ia aktif mendampingi komunitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, serta kerap memberikan advokasi kepada orang tua maupun sekolah dalam memperjuangkan hak anak.

Suaranya sering menjadi rujukan dalam forum-forum publik terkait kebijakan sosial, khususnya yang bersinggungan dengan kesejahteraan anak.

Menurutnya, kasus keracunan MBG di Cipongkor dan Cihampelas harus menjadi momentum evaluasi serius bagi pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Lala menegaskan, program MBG yang digagas pemerintah memang memiliki tujuan mulia, namun praktik di lapangan masih jauh dari standar. Temuan makanan basi, menu bergizi rendah, hingga kasus keracunan berulang menunjukkan lemahnya sistem kontrol.

“Pengawasan harus melibatkan lintas pihak: dinas kesehatan, ahli gizi, lembaga independen, dan orang tua. Kalau tidak, anak-anak akan terus menjadi korban. Kita bicara soal generasi masa depan bangsa,” ujarnya.

Ia juga mendorong adanya keterbukaan informasi publik dari pemerintah terkait vendor penyedia makanan, standar gizi, hingga hasil uji kualitas makanan sebelum dibagikan ke siswa.

“Program ini jangan dihentikan begitu saja, tapi dievaluasi total. Anak-anak berhak mendapat makanan bergizi yang benar-benar layak. Pemerintah jangan hanya mengejar target angka, tapi utamakan keselamatan generasi penerus,” pungkasnya.

Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan kasus keracunan massal MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan masih menunggu arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk langkah evaluasi lebih lanjut. Rill/Red